FARHANA MAZAYA PUTRI
I0319033 - TEKNIK INDUSTRI UNS
PENGERTIAN TRANSISTOR
Transistor adalah tipe komponen semikonduktor yang memiliki berbagai fungsi seperti sebagai penguat, switching (pemutus dan penyambung), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, atau sebagai fungsi lainnya.
Pada dasarnya, transistor sendiri terdiri dari tiga kaki yang diberi nama basis (B), emitor (E), dan kolektor (C). Basis artinya dasar, digunakan sebagai elektroda pengendali. Emitor berarti pemancar, tempat muatan berasal. Sedangkan kolektor memiliki arti pengumpul, dan berfungsi sebagai penampung muatan yang berasal dari emitor.
JENIS-JENIS TRANSISTOR
Secara umum transistor dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1) Transistor Bipolar / Dwi Kutub / BJT
Transistor bipolar adalah jenis transistor yang banyak digunakan pada rangkaian elektronika. Terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP yang tersusun dari keping-keping semikonduktor tipe P (positif) dan tipe N (negatif) yang kemudian digabungkan.
2) Transistor Efek Medan / Field Effect Transistor
Merupakan transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Sering juga disebut sebagai transistor unipolar karena pengoperasiannya bergantung hanya pada salah satu pembawa muatan apakah itu hole atau elektron.
Transistor efek medan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu JFET (Junction Field Effect Transistor), MOSFET(Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor), dan UJT(Uni Junction Transistor).
TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai penguat. Bisa sebagai penguat arus, penguat tegangan, penguat audio, penguat radio frekuensi, dan lainnya.
Transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off).
Sebelumnya telah kita ketahui bahwa ada dua jenis transistor bipolar berdasarkan penyusunan semikonduktor pembentuknya, yaitu NPN dan PNP. Sementara itu, dikenal juga ada tiga jenis konfigurasi pemasangan transistor pada rangkaian, yaitu Common Base, Common Emitor, dan Common Collector.
1. Penguat Basis
Penguat basis atau common base digunakan sebagai penguat tegangan tanpa memperkuat arus. Pada penguat basis ini, sinyal input dimasukkan ke emitor dan sinyal outputnya diambil dari kolektor, sedangkan basisnya ditanahkan.
Penguat emitor atau common emitor digunakan sebagai penguat tegangan tanpa memperkuat arus. Pada penguat emitor ini, sinyal input dimasukkan ke basis dan sinyal outputnya diperoleh dari kolektor, sedangkan emitornya ditanahkan.
3. Penguat Kolektor
Penguat kolektor atau common collector memiliki fungsi yang berlawanan dengan penguat basis dan penguat emitor. Penguat kolektor berfungsi sebagai penguat arus namun tidak memperkuat tegangan. Pada penguat kolektor ini, input diumpankan ke basis sedangkan outputnya diperoleh dari emitor, sedangkan kolektornya ditanahkan.
Sumber:
teknikelektronika.com
samrasyid.com