Rabu, 25 November 2020

TRANSISTOR


FARHANA MAZAYA PUTRI

I0319033 - TEKNIK INDUSTRI UNS


PENGERTIAN TRANSISTOR

Transistor adalah tipe komponen semikonduktor yang memiliki berbagai fungsi seperti sebagai penguat, switching (pemutus dan penyambung), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal, atau sebagai fungsi lainnya.

Pada dasarnya, transistor sendiri terdiri dari tiga kaki yang diberi nama basis (B), emitor (E), dan kolektor (C). Basis artinya dasar, digunakan sebagai elektroda pengendali. Emitor berarti pemancar, tempat muatan berasal. Sedangkan kolektor memiliki arti pengumpul, dan berfungsi sebagai penampung muatan yang berasal dari emitor.

Transistor dianalogikan seperti kran listrik dimana ia bisa mengatur banyak sedikitnya serta menghambat aliran arus.

JENIS-JENIS TRANSISTOR

Secara umum transistor dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Transistor Bipolar / Dwi Kutub / BJT

Transistor bipolar adalah jenis transistor yang banyak digunakan pada rangkaian elektronika. Terdiri dari dua jenis yaitu Transistor NPN dan Transistor PNP yang tersusun dari keping-keping semikonduktor tipe P (positif) dan tipe N (negatif) yang kemudian digabungkan.

Transistor NPN artinya bahan semikonduktor tipe P diletakkan di antara dua bahan semikonduktor tipe N. Sedangkan transistor PNP artinya bahan semikonduktor tipe N diletakkan di antara dua bahan semikonduktor tipe P.



 (sumber gambar: djukarna.wordpress.com)

2) Transistor Efek Medan / Field Effect Transistor

Merupakan transistor yang menggunakan listrik untuk mengendalikan konduktifitasnya. Sering juga disebut sebagai transistor unipolar karena pengoperasiannya bergantung hanya pada salah satu pembawa muatan apakah itu hole atau elektron.

Transistor efek medan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu JFET (Junction Field Effect Transistor), MOSFET(Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor), dan UJT(Uni Junction Transistor).


TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT 

Salah satu fungsi transistor adalah sebagai penguat. Bisa sebagai penguat arus, penguat tegangan, penguat audio, penguat radio frekuensi, dan lainnya. 

Transistor bekerja pada wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off).

Sebelumnya telah kita ketahui bahwa ada dua jenis transistor bipolar berdasarkan penyusunan semikonduktor pembentuknya, yaitu NPN dan PNP. Sementara itu, dikenal juga ada tiga jenis konfigurasi pemasangan transistor pada rangkaian, yaitu Common Base, Common Emitor, dan Common Collector.

1. Penguat Basis

Penguat basis atau common base digunakan sebagai penguat tegangan tanpa memperkuat arus. Pada penguat basis ini, sinyal input dimasukkan ke emitor dan sinyal outputnya diambil dari kolektor, sedangkan basisnya ditanahkan.

Sifat-sifat dari penguat basis adalah sebagai berikut:
- Impedansi input rendah
- Impedansi output tinggi
- Penguatan arus < 1
- Penguatan tegangan besar
- Tidak mengalami perubahan fase pada output

2. Penguat Emitor

Penguat emitor atau common emitor digunakan sebagai penguat tegangan tanpa memperkuat arus. Pada penguat emitor ini, sinyal input dimasukkan ke basis dan sinyal outputnya diperoleh dari kolektor, sedangkan emitornya ditanahkan.

Sifat-sifat dari penguat emitor adalah sebagai berikut:
- Impedansi input rendah
- Impedansi output tinggi
- Penguatan tegangan besar
- Penguatan daya besar
- Output mengalami perubahan fase 180 terhadap input

3. Penguat Kolektor

Penguat kolektor atau common collector memiliki fungsi yang berlawanan dengan penguat basis dan penguat emitor. Penguat kolektor berfungsi sebagai penguat arus namun tidak memperkuat tegangan. Pada penguat kolektor ini, input diumpankan ke basis sedangkan outputnya diperoleh dari emitor, sedangkan kolektornya ditanahkan.


Sifat-sifat dari penguat kolektor adalah sebagai berikut:
- Impedansi input tinggi
- Impedansi output rendah
- Penguatan arus besar
- Penguatan tegangan < 1
- Penguatan daya kecil
- Tidak mengalami perubahan fase pada output


TRANSISTOR SEBAGAI PENGHUBUNG DAN PEMUTUS (SAKLAR ELEKTRONIK)
Memiliki dua kondisi yaitu
>> Cut off, ketika arus yang mengalir melalui basis sangat kecil sehingga kolektor dan emitor seperti kawat terbuka (switch off)
>> Saturasi atau jenuh, ketike arus yang mengalir melalui basis terlalu besar sehingga kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung (switch on)


Sumber:

teknikelektronika.com

samrasyid.com

Jumat, 20 November 2020

DIODA

FARHANA MAZAYA PUTRI

I0319033 - TEKNIK INDUSTRI UNS


PENGERTIAN DIODA

Dioda merupakan komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan memiliki fungsi sebagai penyearah arus listrik, yaitu mampu mengubah arus atau tegangan  AC menjadi arus atau tegangan DC.

KOMPONEN DIODA

Dioda tersusun dari bahan semikonduktor yang digabungkan, yakni tipe P dan tipe N sehingga sering juga dikenal sebagai PN junction.

  • Semikonduktor tipe P adalah jenis semikonduktor ekstrinsik yang mengalami doping oleh atom trivalent yang mana pembawa muatannya ialah hole yang bermuatan positif.
  • Semikonduktor tipe N adalah jenis semikonduktor ekstrinsik yang mengalami doping oleh atom pentavalent yang mana pembawa muatannya ialah elektron yang bermuatan negatif.



Dioda memiliki kaki positif yang disebut anoda dan kaki negatif yang disebut katoda.
Lambang dioda seperti anak panah yang arahnya dari kaki positif ke kaki negatif.

KARAKTERISTIK DIODA

Dioda memiliki dua karakteristik yaitu:

  1. Forward Bias, dimana anoda terhubung ke kutub positif baterai dan katoda terhubung ke kutub negatif baterai sehingga ada arus yang mengalir.
  2. Reverse Bias, dimana anoda terhubung ke kutub negatif baterai dan katoda terhubung ke kutub positif baterai sehingga tidak ada arus yang mengalir.
JENIS DIODA


Junction Diode

Sering juga disebut sebagai dioda normal (normal diode) karena penggunannya yang paling umum digunakan terutama pada rangkaian pencatu daya dan rangkaian frekuensi radio. Biasa disebut juga dioda penyearah (rectritifier diode) karena sering digunakan sebagai penyearah pada catu daya.

Zener Diode

Adalah diode yang dirancang untuk bisa beroperasi pada rangkaian reverse bias yaitu ia dapat melewatkan arus listrik pada reverse bias ketika tegangan mencapai titik breakdownnya. Sedangkan pada forward bias, dioda ini mampu menghantarkan arus seperti dioda normal. Dioda zener mampu memberi tegangan yang stabil sehingga banyak dipakai sebagai pengatur tegangan.

Tunnel Diode

Dioda jenis ini mampu beroperasi pada kecepatan sangat tinggi dan bisa berfungsi baik pada gelombang mikro. Biasa digunakan pada konverter dan rangkaian pendeteksi frekuensi.

Schottky Diode

Adalah jenis diode dengan tegangan maju lebih rendah, hanya berkisar antara 0,15 V sampai 0,4 V, daripada dioda normal pada umumnya yang memerlukan 0,6 V. Biasa digunakan pada aplikasi RF, penyearah, serta clamping.

Varactor Diode

Merupakan jenis dioda yang mempunyai sifat kapasitas berubah-ubah sesuai tegangan yang diberikan kepadanya. Dioda ini biasanya digunakan pada rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi, contohnya radio turner, TV turner, dan juga osilator.

Diac

Diac merupakan kependekan dari Diode Alternating Current yang merupakan dioda yang mampu menghantarkan arus listrik dari kedua arahnya apabila tegangan melampaui batas breakovernya. Diac sering digunakan dalam rangkaian seperti pada starter untuk lampu neon dan lampu peredup.

Triac

Triac diambil dari triode for alternating current atau trioda untuk arus bolak-balik. Triac memiliki fungsi untuk switching atau pengendali. Triac ini bisa mengalirkan arus listrik ke dua arah saat dipicu. Aplikasinya biasanya untuk pengatur pada peralatan rumah tangga yang berarus listrik AC.

SCR

Silicon controlled rectrifier atau SCR merupakan dioda yang berfungsi untuk pengendali. SCR memiliki ciri khas dibandingkan dengan dioda lainnya yaitu memiliki tiga kaki terminal. Dua kaki sama seperti dioda pada umumnya yaitu katoda dan anoda, sedangkan satu kaki lagi disebut terminal gate yang berfungsi sebagai pengendali.

Light Emitting Diode (LED)

LED adalah dioda yang mampu memancarkan cahaya monokromatik saat diberikan tegangan forward bias. Warnanya bermacam-macam mulai dari merah, jingga, kuning, biru, hijau, sampai putih, tergantung panjang gelombang dan jenis senyawa semikonduktor yang ia gunakan. Aplikasinya sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada lampu indikator peralatan listrik dan elektronik sampai lampu-lampu penerangan di rumah atau jalan.

Photodiode

Merupakan dioda yang mampu mengubah energi cahaya menjadi arus listrik. Biasa dipakai sebagai sensor pendeteksi cahaya seperti contohnya pada scanner barcode, peralatan medis, juga sensor cahaya kamera. 



Sumber:

cerdika.com

gurupendidikan.co.id

teknikelektronika.com